Minggu, 29 Oktober 2017

SIMPANG

Sebetulnya, sebagian orang bukan takut ditinggalkan.
Tapi takut perpisahan.
Betulnya kita tak selalu menjadi yang ditinggalkan.
Bisa jadi yang meninggalkan.
Disitulah perpisahan ditemukan.

Pada akhirnya, puncak perpisahan itu bukan lagi mengakhiri cacian.
Lalu saling bertolak arah di persimpangan.
Hakikinya, puncaknya ialah di mana keduanya pergi perlahan,
dan diam-diam mengikhlaskan.

Kemudian dengan bersahaja.
Semuanya seperti ditutupi awan-awan.
Samar, gelap, namun tidak terlalaikan.
Kedua insan itu lantas menyebutnya sebagai kenangan.

📝 : Angelawidi
29 Oktober 2017

ADA YANG TIDAK ADA

Pada malam itu. Kamu menjalani malamku seperti biasanya. Tak ada yang salah. Hanya sepi, dan tak ada yang berbeda.
Semakin larut, kamu berfikir "ada yang tak ada."
Lalu kamu mencoba menghubungi seseorang dari ponselmu. Hanya sekedar menyingkirkan sepi. Dengan percakapan pada malam itu.  Satu pesan saja.
Beberapa menit kemudian, seseorang itu membaca. Rasanya berdebar.
Satu menit.
Dua menit.
Lima menit.
Dan baru kamu sadari,

Dia ada yang tak ada itu.

Filosofi.
Sesuatu yang barangkali hilang itu bisa hilang lagi. Untuk yang kedua kali. Dia hilang, lalu menghilang juga dari ingatanmu.

Sampai akhirnya kamu ingat.
Bahwa ADA YANG TIDAK ADA.

-Anynms

Rabu, 18 Oktober 2017

PERNAH

Tidakkah kamu memikirkanku sepertiku memikirkanku?
Ataukah hanya sebatas pernah?
Kamu pernah memikirkanku.
Tidakkah kamu menungguku sepertiku menunggumu.
Ataukah hanya sebatas pernah?
Kamu pernah menungguku.
Lalu?

Bagaimana dengan sebatas
Kamu pernah memilikiku?

📝 by : Angela Widi
Kediri, 18-10-17
10.05 WIB.

Selasa, 10 Oktober 2017

AWAN

Awan pun pernah lelah menggantungkan asa yang memudar menjadi kecewa. Hingga suatu masa ia tumpahkan di mana saja berwujud rintikan air matanya.

📝 by Angelawidi

Need To Remember

 Ini aku, pribadi yang bahagia di tahun dua ribu dua puluh satu. Aku belajar memaafkan dan berdamai pada diri sendiri yang melakukan banyak ...