Memang benar, senja tadi sedikit berbeda dengan sebuah tanda tanya kecil yang belum sempat terungkap apalagi terjawab. Aku menghabiskan senjaku bersama teman-teman sedangkan jiwaku sedang berada di tempat lain. Ada yang tak ada. Fikiranku kalut sama halnya dengan hari yang semakin larut. Malamnya, aku memutuskan untuk menghabiskannya dengan duduk bersantai di kursi belajarku.Kali ini aku sedang tidak berniat menuliskan sajak-sajak. Entah rasanya malam ini sedikit berbeda dengan malam sebelumnya, aku tidak ingin menyebutkan alasannya apa. Sebab, aku sendiri takut untuk mengakui. Anggap saja malam ini tampak lebih sendu karena bekas genangan dari hujan ringan di senja tadi. Sepertinya hujan senja tadi sedang ingin mengiringi suasana hatiku saja.
Aku tidak sendiri, aku ditemani segelas coklat kental panas. Sedikit sunyi, walaupun grup whatsapp-ku sedang bersiulan hanya untuk sekedar buka bersama. Sekarang kita sedang berada di awal bulan suci. Di mana teman lama sedang bemunculan memberi beberapa harapan untuk bersua bertukar kabar pada suatu senja. Padahal beberapa seperti alumni SD, alumni SMP, dan apapun itu sudah melewati fase 'perpisahan'. Namun nyatanya tidak, meskipun pernah dianggap berpisah, kami masih sering bertemu, bercerita tentang masa lalu, atau berbalas senyum. Aku harap, hal itu juga berlaku terhadapmu.
Antara aku dan kamu belum terjadi perpisahan. Dan aku mengharap sekali jangan. Namun aku jadi menebak-nebak. Barangkali satu detik, satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan atau satu tahun setelah ini, kita akan berpisah dan aku tidak menyadari momentnya. Entahlah aku begitu takut kehilangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar