Rabu, 09 Mei 2018

SATU

Teruntuk Pemuda yang Sama.

Tulisan ini saya tulis satu jam sebelum kehadiran hari di mana saya dan kamu menjadi kita. Saya tidak menyangka bahwa akhirnya percakapan tidak berbobot kita membawa kita pada hari di mana kamu mampu memberanikan diri menawarkan kepada saya untuk menjalin hubungan. Saya juga tidak mengira bahwa lambat-laun kamu mulai membahas tentang masa depan di mana kita akan bersama nantinya. Dalam suatu ikatan yang sah secara hukum dan agama.

Sebenarnya berat untuk mengakui ini, menyadari bahwa kita telah satu tahun menjalin hubungan. Namun, faktanya lebih dari itu. Kurang lebih 2 tahun lebih kamu menemani hari-hari saya. Kalau saya tidak salah di penghujung tahun 2015 kamu sudah menemani saja. Dan sekarang kita sedang berada di pertengahan tahun 2018.

Sedikit saya akan mendokumentasikan beberapa momen kita pada tulisan saya kali ini. Pada akhir tahun 2015 kita mulai dekat dan mengenal satu sama lain. Berjalan setelahnya, tepat pada bulan Mei tahun berikutnya kita mulai nonton bioskop bersama. Ya, saya sangat ingat masa itu. Pertengahan tahun 2016 pula kita melewati banyak sekali momen. Yang paling tidak terduga ialah ketika saya dan kamu dipertemukan kembali. Bahkan lebih dekat sebelumnya.

Tahun 2016 bagi saya tahun penuh suka-duka. Namun setelah berganti tahun 2017. Saya menjadi sedikit belajar tentang luka. Tapi tak apa, cinta memang begitu bukan? Banyak luka-luka tercipta di tahun kemarin. Namun, ada hari bersejarah terukir di dalamnya. 10 Mei 2017. Sebenarnya bukan apa-apa hanya 2 kata yang kamu kirimkan dalam bentuk visual via Line. Hal itu cukup membuat saya tersenyum seharian. Bahkan hari berikutnya, hari berikutnya, hari berikutnya, dan seterusnya.

Setelah suka duka di tahun 2016 dan 2017 terlampaui. Sekarang kita tiba di tahun 2018. Kita makin dewasa saja, sudah menjadi remaja tangguh. Usia kita sama-sama sudah 17 tahun. 17 yang manis.

Saking terlalu menjadi keseharian, saya jadi bingung untuk membayangkan suatu perpisahan. Saya jadi takut kehilangan kamu.

Hampir 3 tahun bersama itu bukan waktu yang singkat. Juga bukan masalah ringan untuk menghapus semua memori tentangnya. Rasanya tidak mungkin.

Lantas apa tujuan saya menulis sedemikian rupa? Tujuan saya menulis ialah agar kamu baca. Itu tujuan utama saya. Jika nantinya kamu akan benar-benar membaca tulisan ini, saya jadi ingin menambahkan beberapa kata ungkapan di sini.

"Saya menyukai kamu."
"Saya menyayangi kamu."
"Saya mencintai kamu."

Sudah cukup sekiranya sampai di sini saja. Karena jika saya mengulas hal-hal apa mengenai kita, saya tidak akan cukup 1 minggu untuk menuliskan cerita kita berdua. Saking banyaknya. Haha.

Cukup sekian.

Terimakasih atas segala dukungan dan senyuman.
Terimakasih.

12:00 a.m.

Angelawidi

10 Mei 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Need To Remember

 Ini aku, pribadi yang bahagia di tahun dua ribu dua puluh satu. Aku belajar memaafkan dan berdamai pada diri sendiri yang melakukan banyak ...