"Rei, aku rindu."
"Iya, esok kita bertemu?"
"Saat ini. Saat ini kita bertemu."
"Esok lagi?"
"..."
"Berpura-puralah ya Nan,?"
"Hah?"
"Iya, pura-pura bahwa esok akan baik-baik saja."
"Bagaimana?"
"Nanti, kabari aku sudah di stasiun. Kabari aku ketika sudah tiba. Kabari aku seperti biasa."
"Lalu?"
"Jangan kabari aku bahwa itu kali terakhir."
"Iya, untuk apa?"
"Biar aku, tetap tenang selama melepas."
"Iya,"
"Yakin Nan?"
"Yakin."
"Harus?"
"Harus."
"...."
"Hallo. Aku sudah di stasiun. Baik-baik ya di sini, nanti aku kembali."
"Benar Nan?"
"Hm?"
"Oke aku tunggu kembali ya..."
"..."
"Nan? Sudah sampai?"
"Udah ya Rei?"
"Iyaa?"
"Udah. Kamu bisa."
"Iya aku bisa."
"Baik-baik Rei."
"Iya Keenan."
Sesederhana itu sandiwaranya.