Minggu, 06 Oktober 2019

AGUSTUS

Barangkali kamu bersedia ku panggil pengecut
Karena aku barangkali memang sesudi itu
Sebab senja selalu mengadu padaku
Tentang kau yang diam-diam mengirim doa dalam bisu

Yang pada akhirnya, kamu sudahi di penghujung malam
Lalu kamu simpan rapi pada buku usang
Menanti kala senja datang,
Saatnya kau rapalkan segala pintamu tadi malam

Pada embun yang cemburu sebab terganti
Ia berkali-kali meneriakimu si tak tahu diri
Tetesan embun pagi menjadi susah terdefinisi,
Ini tetesan air matamu, atau embun pagi?

Air matamu masih saja basah
Walaupun malam suram telah beranjak
Dambamu yang tak kunjung datang
Coba cari arti dari terkabulkan.

Sebentar lagi kamu tak percaya Tuhan
Di mana ia saat kau meminta dengan nafas tertahan
Dengan berlutut seorang diri di hutan
Pada purnama, yang menyaksikanmu tersedan

Genggamanmu pada dada sebelah kanan
Ada yang berdegup kencang
Itu dia,
Cintamu masih menjalar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Need To Remember

 Ini aku, pribadi yang bahagia di tahun dua ribu dua puluh satu. Aku belajar memaafkan dan berdamai pada diri sendiri yang melakukan banyak ...