Minggu, 17 Desember 2017

AWAL

Awalnya.
Dia mengusikmu di setiap kegiatanmu.
Memintamu hanya untuk memperhatikan ia saja.
Dia egois katamu, kamu memberontak apa pun yang ia lakukan.
Agar ia tak lagi terus mengekangmu.
Kamu melepasnya selepas-lepasnya.
Berharap ia juga akan lakukan hal yang sama.
Kamu benar-benar ingin sejenak pergi darinya.
Kamu sangat lelah menjalani bersamanya.

Kamu tidak memperhatikan pesan-pesannya untukmu, mengabaikan telepon darinya.
Dan sama sekali tidak memberi waktu baginya untuk bertemu.
Dia sedih dan menunggu.
Kamu tau itu.
Tapi ini yang kamu inginkan.
Pergi sejenak, dari dia yang melelahkan.

Waktu telah melewati banyak hal.
Kamu sudah merasa bebas namun kamu kesepian.
Kamu mencoba membuka ruang itu di ponselmu dan mengirim pesan untuknya.
Tidak ada balasan.
Kamu mencoba mencari tau sosial medianya.
Namun rasanya akunnya sudah tidak aktif beberapa minggu lalu.
Kamu mengingat di mana tempat ia berkunjung.
Dan kamu mencoba menemukannya di sana.
Tapi tempat itu ramai sekali, namun hampa.
Dia tidak di sana.

Dia benar-benar lepas dan kamu merasa berhasil dulu.
Namun sekarang kamu berusaha mencarinya kemana-mana.
Layaknya dia sudah berpindah planet, dia tidak terjamah lagi.
Dia tidak pernah kamu temukan.
Hingga kamu sadar, bahwa dia memang sudah berbeda dunia sekarang.

18 Desember 2017

Rabu, 13 Desember 2017

KAMU ADALAH

Kamu adalah orang yang selalu mengatakan bahwa kamu ialah orang yang jujur.
Kamu adalah orang yang selalu bertingkah seolah kamu dapat dipercaya.
Kamu adalah orang yang selalu ada untuk setiap apapun yang kumau.
Kamu adalah orang yang selalu berjanji, janji yang selalu menenangkan aku.
Kamu adalah orang yang selalu membuat aku merasa menjadi satu-satunya.
Kamu adalah orang yang menjadi alasan di setiap senyum-tawaku.
Kamu adalah orang yang tidak akan menghancurkan hatiku.
Kamu adalah orang yang selalu mempertahankan argumenmu sehingga kamu selalu benar.

Kamu juga orang yang berbohong tentang semua itu.
Kamu juga orang yang mampu membuktikan bahwa semua itu tipuan.
Kamu juga orang yang mampu membuat aku merasa bahwa tidak ada kalimat dari mulutmu yang dapat aku percaya.

Sayangnya, kamu berbohong.

Angela Widi
13/12/17

Sabtu, 09 Desember 2017

SELAMAT PAGI

Selamat pagi.
Hari ini hari Minggu tanggal 10 Desember 2017. Yaps kita sedang berada di penghujung tahun ini. Perihal tentang tahun 2017 ini sudah kalian isi dengan memori apa saja? Apa saja hal yang sudah kalian capai di tahun ini? Warna apa yang sudah kalian coret di lembaran hidup kalian pada tahun ini? Pasti banyak sekali warna-warna hidup di tahun 2017 ini.

Selanjutnya, apakah kalian sudah berterimakasih terhadap siapapun yang sudah mengisi hidup kalian selama setahun belakangan ini? Untuk saya pribadi, saya memiliki seseorang yang menurut saya selalu menemani saya di tahun 2017 ini. Sebenarnya di tahun sebelumnya ia juga menemani saya, tapi saya baru akan berterimakasih di penghujung tahun 2017 ini.

Dia seorang pemuda layak pada umumnya.
Tidak berjiwa melankolis sama sekali, disebut normal tidak pantas, disebut tidak normal juga tidak pantas. Dia bukan pangeran dari kerajaan manapun, dia juga bukan ksatria yang sedang jaya-jayanya. Dia bukan pula seorang yang dijuluki malaikat tampan bercahaya. Bukan.

Dia hanya seorang pemuda yang memiliki hati seorang gadis. Dia seorang pemuda yang dikagumi oleh seorang gadis. Gadis yang dikenalnya sejak 5 tahun yang lalu. Kemudian menjadi temannya selama 3 tahunan. Menjadi bagian dari hidupnya selama kurang lebih 1000 hari.

Gadis itu saya.
Dan seorang pemuda itu ya tetaplah pemuda itu.

Terimakasih untuk tahun-tahun yang lalu.

GELAP

Malam ini sama saja.
Tanpa ada cahaya-cahaya di luar sana.
Gelap pekat tanpa ruang ataupun rongga.
Pemuda itu tetap saja bersembunyi di balik jendela kaca.
Dikibuli oleh cahaya kecil dari bawah gedung yang berlalu-lalang.
Ia kira terangnya malam ini sebab bulan.
Sayangnya, perkiraannya salah.
Pemuda itu hanya ditipu oleh sinar lainnya
Sebab sang Bulan tak pernah lagi ada untuk malamnya.

Angela Widi
9/12/2017 10.00 pm.

Jumat, 08 Desember 2017

SAMA

Bahkan kala senja menyapa aku pun tersipu-sipu menundukkan kepala.
Tak punya nyali mengungkapkan bahwasannya aku mengaku salah.
Tak mampu menyapu bekas-bekas luka yang tersisa.
Bahkan aku lebih baik dicaci daripada didiamkan.
Karena bergelut pada hati dapat lebih menyesakkan.

Teruslah kau menatapku walau itu tatapan hina.
Daripada kau palingkan pandanganmu ke sudut yang entah tak terjamah.
Kamu tetap ada saja aku sudah bahagia.
Walau keadaannya tak lagi sama..

Need To Remember

 Ini aku, pribadi yang bahagia di tahun dua ribu dua puluh satu. Aku belajar memaafkan dan berdamai pada diri sendiri yang melakukan banyak ...